Sunday, April 13, 2014

Counseling Approach, Counseling Types and Counselor Respon

·         Counseling Approach
Dalam melakukan kegiatan konseling dibagi ke dalam tiga pendekatan, yang disesuaikan dengan kondisi klien, kasus yang dihadapi dan lamanya waktu yang dibutuhkan seorang konselor untuk membatu klien. Yaitu:
1.      Directive Approach
Dalam pendekatan ini sang konselor lebih dominan menguasai kegiatan konseling dibandingkan dengan klien.
2.      Non Directive
Untuk pendekatan kedua ini, membutuhkan waktu yang lama. Biasanya digunakan untuk jenis kasus yang tidak dapat diselesaikan dalam satu, dua pertemuan saja.
3.      Eklectif Cooperatif
Pendekatan ini merupakan perpaduan antara kedua pendekatan di atas.

Lalu, which approach the best??
Ya, sebagian dari kita pasti akan menjawab eklectif cooperative sebagai pendekatan yang terbaik. Karena secara implicit, kita dapat menyimpulkan bahwa dalam eklectif cooperation dapat digunakan untuk berbagai klien dengan kasus yang bermacam pula. Tapi, tidak seperti itu, tidak ada pendekatan yang paling baik. Kenapa? Ok, sekarang marilah kita kembali ke penjelasan awal tadi. Pendekatan dalam kegiatan konseling harus disesuaikan dengan kondisi klien, kasus yang dihadapi dan lamanya waktu yang dibutuhkan seorang konselor untuk membantu klien. Maka dari itu, seorang konselor harus menguasai segala metode dalam pendekatan tersebut, sesuai dengan kebutuhan klien.

·         Counseling Types
Tipe-tipe dalam konseling terbagi menjadi tiga bagian juga, yaitu:
1.      Individual counseling
Merupakan kegiatan konseling yang dilakukan dengan seorang klien. Kegiatan konseling sangat tergantung pada kondisi dan masalah pada klien
2.      Group counseling
Merupakan konseling yang dilakukan secara berkelompok, dengan klien yang memiliki riwayat masalah yang serupa.
3.      Peer counseling
Kegiatan konseling yang terjadi di lingkungan teman sebaya atau teman dekat

Lalu, manakah diantara ketiga tipe konseling yang memakan waktu paling lama?
Jawabannya adalah individual counseling. Karena masalah serupa pada klien tipe group counseling akan memiliki waktu yang lebih efektif dibandingkan deng individual counseling. Untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada table di bawah ini.


Individual
Group
Peer

1:1
1>1
2-6
1>1
Time
Longer
Efektif

Problem
Different
Similar

Role


Replace by Peer

·         Counselor Response
1.      Verbal Response
Verbal response, merupakan response yang dikeluarkan oleh konselor dalam bentuk verbal. Ada yang menarik dalam pembahasan verbal response ini. Dalam perkuliahan Psikologi Konseling pada tanggal 2 April 2014, Pak Bambang Suryadi selaku dosen, meminta mahasiswanya untuk menyingkat kata untuk mempermudah dalam mengingat  sebelas respon yang biasa dikeluarkan oleh seorang konselor secara verbal. Kemudian, di dapatlah singkatan RIS GARRIS FC. Kata beraromakan Madura tersebut, berhasil dirampungkan oleh seorang mahasiswi asli Betawi, namun penyuka kuliner Madura bernama Shavira. Lalu, Pak Bambang dan mahasiswa lain sepakat menjadikan kata tersebut sebagai singkatan yang menarik untuk diingat.


R estatements
I nterpretation
S ummary                         

G eneralead
A ccepted
R eassurance
R ejection
I nterpellated
S upposition

F asilitation
C larification
      
2.      Non verbal Response (Body Language)

o   Head nodding (menganggukan kepala)
o   Vocational smiling
o   Gesturing
o   Eye contact
o   Touching
o   Tone voice

Adapun respon noverbal yang harus dihindari oleh seorang konselor:
o   Hand Folding
o   Memasukan tangan ke saku
o   Crossing leg (melipat kaki di atas kaki lain)

Kedua respon tersebut, baik verbal maupun nonverbal menunjukan adanya perhatian terhadap klien dari seorang konselor.

No comments:

Post a Comment