·
Counseling Approach
Dalam
melakukan kegiatan konseling dibagi ke dalam tiga pendekatan, yang disesuaikan
dengan kondisi klien, kasus yang dihadapi dan lamanya waktu yang dibutuhkan
seorang konselor untuk membatu klien. Yaitu:
1.
Directive
Approach
Dalam
pendekatan ini sang konselor lebih dominan menguasai kegiatan konseling
dibandingkan dengan klien.
2.
Non
Directive
Untuk
pendekatan kedua ini, membutuhkan waktu yang lama. Biasanya digunakan untuk
jenis kasus yang tidak dapat diselesaikan dalam satu, dua pertemuan saja.
3.
Eklectif
Cooperatif
Pendekatan
ini merupakan perpaduan antara kedua pendekatan di atas.
Lalu,
which approach the best??
Ya,
sebagian dari kita pasti akan menjawab eklectif
cooperative sebagai pendekatan yang terbaik. Karena secara implicit, kita
dapat menyimpulkan bahwa dalam eklectif
cooperation dapat digunakan untuk berbagai klien dengan kasus yang bermacam
pula. Tapi, tidak seperti itu, tidak ada pendekatan yang paling baik. Kenapa?
Ok, sekarang marilah kita kembali ke penjelasan awal tadi. Pendekatan dalam
kegiatan konseling harus disesuaikan dengan kondisi klien, kasus yang dihadapi
dan lamanya waktu yang dibutuhkan seorang konselor untuk membantu klien. Maka
dari itu, seorang konselor harus menguasai segala metode dalam pendekatan
tersebut, sesuai dengan kebutuhan klien.
·
Counseling
Types
Tipe-tipe
dalam konseling terbagi menjadi tiga bagian juga, yaitu:
1.
Individual
counseling
Merupakan kegiatan
konseling yang dilakukan dengan seorang klien. Kegiatan konseling sangat
tergantung pada kondisi dan masalah pada klien
2.
Group
counseling
Merupakan konseling
yang dilakukan secara berkelompok, dengan klien yang memiliki riwayat masalah
yang serupa.
3.
Peer
counseling
Kegiatan konseling yang
terjadi di lingkungan teman sebaya atau teman dekat
Lalu, manakah diantara
ketiga tipe konseling yang memakan waktu paling lama?
Jawabannya adalah
individual counseling. Karena masalah serupa pada klien tipe group counseling akan memiliki waktu
yang lebih efektif dibandingkan deng individual
counseling. Untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada table di bawah ini.
|
Individual
|
Group
|
Peer
|
|
1:1
|
1>1
2-6
|
1>1
|
Time
|
Longer
|
Efektif
|
|
Problem
|
Different
|
Similar
|
|
Role
|
|
|
Replace
by Peer
|
·
Counselor
Response
1.
Verbal
Response
Verbal
response, merupakan
response yang dikeluarkan oleh konselor dalam bentuk verbal. Ada yang
menarik dalam pembahasan verbal response ini.
Dalam perkuliahan Psikologi Konseling pada tanggal 2 April 2014, Pak Bambang
Suryadi selaku dosen, meminta mahasiswanya untuk menyingkat kata untuk
mempermudah dalam mengingat sebelas
respon yang biasa dikeluarkan oleh seorang konselor secara verbal. Kemudian, di
dapatlah singkatan RIS GARRIS FC.
Kata beraromakan Madura tersebut, berhasil dirampungkan oleh seorang mahasiswi
asli Betawi, namun penyuka kuliner Madura bernama Shavira. Lalu, Pak Bambang
dan mahasiswa lain sepakat menjadikan kata tersebut sebagai singkatan yang
menarik untuk diingat.
R estatements
I nterpretation
S ummary
G eneralead
A ccepted
R eassurance
R ejection
I nterpellated
S upposition
F asilitation
C larification
2.
Non
verbal Response (Body Language)
o
Head
nodding (menganggukan kepala)
o
Vocational
smiling
o
Gesturing
o
Eye
contact
o
Touching
o
Tone
voice
Adapun respon noverbal
yang harus dihindari oleh seorang konselor:
o
Hand
Folding
o
Memasukan tangan ke saku
o
Crossing
leg
(melipat kaki di atas kaki lain)
Kedua respon tersebut, baik verbal
maupun nonverbal menunjukan adanya perhatian terhadap klien dari seorang
konselor.
No comments:
Post a Comment